Selasa, 20 November 2012

sebuah catatan


CERITA DARI GUNUNG

Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar  pohon dan jatuh. "Aduhh!" jeritannya memecah.

keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, "Aduhh!". Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, "Hei! Siapa kau?" Jawaban yang terdengar, "Hei! Siapa kau?" Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, "Pengecut kamu!" Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, "Apa yang terjadi?" Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, "Anakku, coba perhatikan." Lelaki itu berkata keras, "Saya kagum padamu!" Suara di kejauhan menjawab, Saya kagum padamu!" Sekali lagi sang ayah berteriak "Kamu sang juara!" Suara itu menjawab, "Kamu sang juara!" Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, "Suara itu adalah gema, tapi sesungguhnya itulah kehidupan."

Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu.Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.

Jumat, 15 Juni 2012

karya pribadi


GEMERLAP PAGI

Di pagi yang cerah
Dikala fajar menyingsing di ufuk timur
Hembusan angin
Yang tak berarah mulai terasa
          Membuat tubuh merinding
          Membuat tubuh bergetar
          Kicauan burung dengan sajak indah
          Terbang mengelilingi langit
Membuat pagi terasa menyenangkan
Hamparan langit yang tak terbatas
Member tempat bagi awan
Yang menjadi hiasan pagi hari

Febrianto
20-08-2007

Selasa, 17 April 2012

9 jurus anti FRUSTASI

Kegagalan seringkali membuat orang frustasi. Angela Rossmanith, penulis buku "The Self Alone: Understanding Loneliness in Our Lives", menuliskan 9 cara mencegah timbulnya frustasi.

   1.    Tetapkan tindakan Anda
Dalam keadaan apapun, Anda tetap bisa memilih tindakan. Saat gagal Anda bisa memilih untuk ambruk, berteriak, atau mengubah kebiasaan lama dan mencaari jalan untuk mengatasi masalah yang tengah Anda hadapi.

   2.    Bersikap lebih fleksibel
Kehidupan tidak selalu seperti yang diharapkan. Apabila Anda dapat menyesuaikan diri dengan situasi baru, maka ketegangan Anda akan berkurang.

   3.    Kembangkan tindakan yang kreatif
Tanyakan pada diri sendiri, "Kesempatan apa bagi saya di sini? Jalan yang mana yang terbuka bagi saya?"

   4.    Evaluasi setiap situasi
Pikirkan segala tindakan sebelum bertindak agar bisa didapatkan pemecahan masalah yang terbaik.

   5.    Bangkitkan minat pada berbagai hal
Mengerahkan seluruh energi untuk satu aspek dalam kehidupan akan membuat Anda hancur jika yang Anda minati gagal. Minat yang beragam dan keterlibatan dalam berbagai kegiatan mengimbangi masalah muncul pada area lain.

6.    Lihat sisi positifnya
Kegagalan memang merupakan pengalaman yang menyakitkan. Tapi daripada memikirkan kerugian yang Anda alami, lebih baik fokuskan pada apa yang telah Anda pelajari.

7.    Bertanggung jawab
Jangan salahkan orang lain jika gagal, tapi perhatikan baik-baik masalahnya dan cobalah memahaminya. Tanyakan pada diri Anda, bagaimana yang mengatasinya?

8.    Jaga keseimbangan
Kegagalan dapat mempengaruhi kita secara emosional, yang berdampak terhadap tindakan kita. Karena itu, sebelum dihadang kegagalan, mulailah berlatih untuk saling membantu dengan teman.

9.    Pelihara selera humor
Humor dan tertawa memang tidak segera memecahkan masalah, tetapi akan membantu kita melihat masalah secara perspektif. Hal itu bagaikan cahaya dalam kegelapan.
Sumber: Majalah Nirmala